0
0
Di tengah mahalnya harga fashion, muncul tren thrifting—membeli pakaian bekas berkualitas dengan harga terjangkau.
Generasi muda mempopulerkan thrifting sebagai cara tampil stylish tanpa harus menguras dompet.
Selain hemat, thrifting juga dianggap ramah lingkungan karena memperpanjang umur pakaian dan mengurangi limbah tekstil.
Banyak toko offline maupun online khusus thrifting kini bermunculan, bahkan jadi bisnis menjanjikan bagi anak muda.
Tren ini juga dipengaruhi oleh media sosial, di mana konten “haul thrifting” sering viral dengan berbagai style unik.
Namun, ada kritik bahwa thrifting di negara berkembang bisa mengganggu pasar lokal karena membanjirnya barang impor bekas.
Meski begitu, generasi thrifting melihatnya sebagai bentuk kreativitas dan ekspresi diri.
Fashion kini bukan soal mahal atau baru, tetapi soal bagaimana memadukan gaya dengan kepribadian.
