Read Time:1 Minute, 4 Second
Mobil tanpa sopir atau autonomous vehicles (AVs) dianggap masa depan transportasi. Didukung AI, sensor, radar, dan kamera, mobil otonom bisa mengemudi sendiri tanpa manusia. Namun pertanyaan besar muncul: apakah benar-benar aman?
Apa Itu Mobil Otonom?
Mobil otonom adalah kendaraan yang bisa mengemudi otomatis dengan bantuan sistem AI, sensor LiDAR, GPS, dan kamera. Ada beberapa level:
- Level 1–2: Bantuan mengemudi (cruise control, lane assist).
- Level 3–4: Mobil bisa berjalan sendiri di kondisi tertentu.
- Level 5: Mobil sepenuhnya otonom tanpa setir & pedal.
Kelebihan Mobil Otonom
- Mengurangi Human Error – 90% kecelakaan disebabkan kelalaian manusia.
- Efisiensi Transportasi – Lalu lintas lebih teratur.
- Aksesibilitas – Membantu lansia dan penyandang disabilitas.
- Inovasi Ekonomi – Membuka industri baru di logistik & ride-hailing.
Risiko Mobil Otonom
- Kecelakaan Teknologi – AI masih bisa salah membaca situasi.
- Keamanan Siber – Risiko mobil diretas.
- Etika Pengambilan Keputusan – Dalam situasi darurat, siapa yang diprioritaskan AI?
- Penerimaan Publik – Banyak orang masih takut naik mobil tanpa sopir.
Studi Kasus
- Tesla Autopilot – Sudah ada di jalanan, tapi beberapa kali terlibat kecelakaan.
- Waymo (Google) – Mengoperasikan taksi otonom di Arizona.
- China – Uji coba taksi otonom di beberapa kota besar.
Penutup:
Mobil otonom punya potensi besar menyelamatkan jutaan nyawa, tapi juga membawa risiko baru. Pertanyaan soal keamanan, regulasi, dan etika harus dijawab sebelum teknologi ini benar-benar menguasai jalanan dunia.