Silicon Valley – Di tengah meningkatnya ancaman peretasan kata sandi, bidang keamanan siber beralih ke identifikasi biometrik tingkat lanjut yang jauh lebih sulit dipalsukan. Salah satu inovasi terbaru adalah penggunaan Jaringan Syaraf (Nerve Network) atau biometrik perilaku (behavioral biometrics) sebagai pengganti kata sandi tradisional.
Teknologi ini bekerja dengan menganalisis ciri-ciri unik dan non-fisik seseorang yang dihasilkan secara biologis atau perilaku. Contohnya termasuk pola ketukan (typing cadence) pada keyboard, gaya gesekan (swiping) pada layar sentuh, atau bahkan cara jari menahan perangkat. Data ini sangat spesifik untuk setiap individu, bahkan lebih unik daripada sidik jari, karena selalu berubah.
Jika sistem mendeteksi penyimpangan dari pola perilaku normal seseorang (misalnya, jika kecepatan typing tiba-tiba melambat atau gaya gesekan berubah drastis), sistem dapat mengasumsikan adanya upaya peretasan dan secara otomatis meminta verifikasi tambahan. Biometrik jaringan syaraf ini menawarkan otentikasi berkelanjutan dan seamless, berpotensi menghilangkan kebutuhan untuk memasukkan kata sandi sama sekali, sambil meningkatkan keamanan secara radikal.

