Pertanian modern menghadapi banyak tantangan: perubahan iklim, keterbatasan tenaga kerja, dan kebutuhan pangan global yang terus meningkat.
Untuk menjawabnya, hadir robot pertanian. Dari drone penyemprot, traktor otonom, hingga robot pemetik buah, semua dikembangkan untuk meningkatkan efisiensi.
Negara-negara maju sudah mulai mengadopsi teknologi ini, mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja manual.
Selain hemat waktu, robot pertanian juga mampu mengurangi penggunaan pestisida berlebih karena sistem sensor yang akurat.
Namun, biaya implementasi robot pertanian masih mahal bagi petani kecil. Jika kesenjangan ini tidak diatasi, bisa menimbulkan ketidakadilan dalam akses pangan.
Kesimpulannya, robot pertanian adalah kunci masa depan ketahanan pangan, tapi harus diimbangi dengan kebijakan yang inklusif agar semua petani bisa menikmatinya.