0
0
Pandemi mempercepat adopsi pendidikan online, tetapi kini muncul inovasi baru: metaverse pendidikan. Dengan teknologi VR dan AR, siswa bisa belajar di dunia 3D interaktif.
Bayangkan kelas sejarah di mana murid benar-benar “berjalan” di piramida Mesir, atau pelajaran biologi dengan eksplorasi tubuh manusia dalam skala raksasa.
Metaverse membuat pembelajaran lebih menarik dan imersif. Siswa bisa berkolaborasi dengan teman dari seluruh dunia dalam ruang kelas virtual.
Universitas besar mulai menguji model ini. Harvard dan Stanford, misalnya, sudah mengadakan kuliah berbasis VR untuk beberapa mata pelajaran.
Namun, tantangan tetap ada: perangkat VR masih mahal dan tidak semua sekolah mampu menyediakan infrastruktur digital.
Selain itu, terlalu banyak waktu di dunia virtual bisa memengaruhi kesehatan mental anak. Keseimbangan antara teknologi dan interaksi nyata harus tetap dijaga.
Kesimpulannya, metaverse pendidikan adalah lompatan besar. Ia membuka peluang pendidikan global yang inklusif, interaktif, dan tanpa batas ruang.
